Pemakaman Tentara NAZI di Bogor

Tugu Pahlawan Jerman, Arca Domas yang terletak di Kampung Arca Domas, Desa Sukaresmi, Kec. Megamendung, Kab. Bogor adalah sebuah kompleks yang terdiri dari sebuah tugu dan tanah pekuburan dengan sepuluh makam tentara Jerman dengan nisan berbentuk salib besi berwarna putih salju. Delapan nisan masih dikenal namanya, sementara dua lagi sudah tidak dapat dikenali dan tidak bernama. Para prajurit yang dikuburkan di situ adalah para pelaut muda di masa Perang Dunia II yang datang ke Jawa dengan menggunakan kapal selam (U-Boot).

Tanah tempat dibangunnya makam tentara Jerman ini mulanya adalah milik dua orang Jerman bersaudara, yaitu Emil dan Theodor Hellferich. Mereka membeli tanah seluas 900 hektare dan kemudian dan membangun pabrik dengan keuntungan dari perkebunan teh. Pabrik teh yang dibangun di sini dilengkapi dengan kabel pengangkut untuk membawa daun teh dari perkebunan ke pabrik.

Kakak tertua dari dua bersaudara ini yang bernama Karl Helfferich, adalah mantan wakil perdana menteri di bawah Kekaisaran Jerman-Austria. Karena itulah kedua orang saudaranya kemudian membangun sebuah monumen untuk memperingati Deutsch-Ă–stasiatisches Geschwader (Armada Jerman Asia Tenggara) yang dipimpin oleh Admiral Graf Spee yang ditenggelamkan oleh tentara Britania. Di monumen tersebut ditulis kata-kata dalam bahasa Jerman yang berbunyi: "Untuk para awak Armada Jerman Asia Tenggara yang pemberani 1914. Dibangun oleh Emil dan Theodor Helfferich." Sebagai penghargaan pada agama tua yang telah ada di Jawa, mereka juga membangun patung Buddha dan Ganesya di kedua sisi monumen itu.

Tugu ini diresmikan pada 1926 ketika kapal penjelajah Jerman "Hamburg" berkunjung ke Jawa. Seorang perwira muda kapal itu, Hans-Georg von Friedeburg, menulis tentang upacara itu dalam bukunya yang berjudul 32 000 Seemeilen auf blauem Wasser: Erlebnisse auf der Weltreise des Kreuzers 'Hamburg' (32.000 mil laut di laut biru: Pengalaman dalam perjalanan keliling dunia dengan kapal penjelajah "Hamburg").

Taman makam pahlawan Jerman ini dipelihara oleh Organisasi Perawatan Taman Makam Pahlawan Jerman. Karena peraturan pemerintah Indonesia, tanah Arca Domas ini tidak dapat dibeli oleh pemerintah Jerman.
Setiap tahun pada Hari Pahlawan, sejumlah kecil orang Jerman datang ke taman ini untuk mengadakan upacara kebaktian guna memperingati perdamaian dan para korban perang.


Gambar 1 : Pemakaman tentara-tentara Nazi tampak dari depan



Luas areal pemakaman yang diteduhi pohon kamboja ini, kira-kira 300 m2. Sekeliling makam ditumbuhi tanaman pagar setinggi satu meter. Pintu masuknya dihalangi pagar bambu. Dekat pintu masuk, berdiri tugu peringatan Deutscher Soldatenfriedhof yang dibangun Kedubes Republik Federal Jerman di Jakarta untuk menghormati prajurit Jerman yang gugur.


Tugu Pahlawan Jerman, Arca Domas adalah sebuah kompleks yang terdiri dari sebuah tugu dan tanah pekuburan dengan sepuluh makam tentara Jerman dengan nisan berbentuk salib besi berwarna putih. Dari batu-batu nisan ini dapat diketahui bahwa para tentara Jerman yang dimakamkan di situ diperkirakan meninggal dunia pada tahun 1945. Bentuk salib nisannya menyerupai tanda tambah dan sangat besar dan berbeda dengan salib Belanda. 


Mereka yang dimakamkan adalah Komandan U-195 Friederich Steinfeld dan awak U-195, Dr Heinz Haake. Lainnya adalah pelaut Jerman, Willi Petschow, W. Martens, Wilhelm Jens, Hermann Tangermann, Willi Schlummer, Schiffszimmermann (tukang kayu kapal laut) Eduard Onnen. Dua nisan terpisah adalah makam tentara tidak dikenal (Unbekannt).





Gambar 2: Beberapa makam tentara NAZI

0 komentar:

Posting Komentar