Mitologi klasik menurunkan generasi melalui tradisi Lisan, nah kita tahu tradisi lisan sangat sulit untuk kita jangkau apalagi hal tersebut berada pada beberpa abad di belakang kita. Untungnya, kita sebagai manusia memiliki interpretasi dan imajinasi untuk merekonstruksi sebuah cerita dari sebuah peristiwa dan menuliskannya ke dalam sebuah laporan. Pada bagian ini saya mencoba memperkenalkan kepada kalian mitologi-mitologi klasik yang dapat dijadikan sebuah kajian dan juga wawasan tentunya.
Dibawah ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai beberapa sumber dari mitologi kuno tersebut. Sebagai sesama manusia yang masih dalam tahap pembelajaran, kita juga pasti memiliki kesalahan-kesalahan mengenai persepsi. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran membangun mengenai tema yang akan dibahas.
EnjOoiiiiiiiii……………………..
•Homer
Anda tidak akan pernah belajar tentang mitologi klasik tanpa pernah mendengar sebuah nama yaitu Homer. Homer merupakan seorang yang terpandang dan memiliki nama besar pada zamannya. Ia tidak hanya sebagai pujangga besar dari dunia lama, tetapi juga merupakan salah satu seniman terbaik – dan juga salah satu satu orang yang berpengaruh – di dunia literatur.
• Homer diantara Kenyataan dan Mitos
Yang menjadi pertayaan adalah, apakah Homer benar-benar ada? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan para sejarawan, sarjana, dan masyarakat umum. Para Sejarawan sendiri melihat Homer berdasarkan sebuah temuan literatur dari makam Homer. Terlepas dari kontroversi keberadaan Homer, mari kita mengasumsikan bahwa popular teori mengenai keberadaan Homer tersebut memang benar dan ia pada faktanya merupakan penulis dari dua karya epik yang besar yaitu Iliad dan odyssey. Selain itu, masyarakat Yunani dan Romawi kuno mempercayai keberadaan Homer sebagai seorang manusia. Walaupun informasi mengenai tanggal dan tempat kelahiran beliau masih belum jelas, para sejarawan percaya bahwa ia lahir di suatu tempat sekitar tahun 750 SM.[1] Masyarakat Yunani Kuno percaya Homer adalah seorang tuna netra, mungkin hal ini disimpulkan dari satu sajaknya dimana ia berbicara dalam sebuah kebutaan.
Sajak-sajak epik dari Homer tidak bertipikal seperti sajak yang ada saat ini. The Iliad dan The Odyssey dimana keduanya kira-kira terdiri dari masing-masing 12.000 baris, dibutuhkan waktu beberapa malam untuk menyelesaikan keseluruhannya. Tetapi jika kamu berpikir dengan membaca sajak kuno dalam waktu yang lama tersebut sangat membosankan, cobalah pikirkan kembali. Terdapat dua sajak yang berbicara mengenai Trojan War (diuraikan secara detail yang diuraikan dalam 20 bagian), awal permulaan dari kehidupan orang-orang Yunani dan merupakan katalisator terbentuknya Roma. Karena fokus sajak seperti dalam peristiwa-peristiwa sejarah, dan karena Homer seperti seorang pendongeng, maka hal tersebut merupakan bagian integral dari kebudayaan Yunani. Pada faktanya, masyarakat Yunani menyatakan bahwa mereka telah memulai belajar dari pekerjaannya tersebut di sekolah pada sekitar tahun 400 SM.
Melalui pembelajaran yang ekstensif mengenai Homer, beberapa ahli teori memiliki sebuah persepsi mengenai ide bahwa Homer bukanlah pencipta tunggal dari semua pekerjaannya terlepas dari pertanyaan apakah Homer benar-benar ada atau hanya mitos belaka saja. Perdebatan ini terjadi disekitar para sarjana dan sejarawan, keduanya saling mempertahankan mengenai ide mereka mengenai pengarang dari karya yang mahsyur tersebut.
Satu teori mengatakan bahwa ada keterlibatan beberapa orang dalam pembuatan syair-syair tersebut dan keterlibatan tersebut pada akhirnya dihubungkan dengan Homer. Dari hal ini, hal tersebut keluar dari cabang kedalam perbedaan ide. Beberapa percaya Homer menyusun bagian pertama Odyssey dan ada seseorang atau beberapa orang yang ikut dalam pembuatannya. Sedangkan yang lain percaya bahwa tidak ada yang bernama Homer dan nama Homer merupakan mengacu kepada penyair secara umum, hal tersebut meliputi semua pengarang yang berbeda-beda. Pada saat ini ada teori lain bahwa Homer adalah sebuah nama yang menjelaskan siapa yang mengerjakan pekerjaan dari semua penulisan tersebut. Dengan membubuhkan namanya kedalam hal tersebut, ia akan mendapatkan penghargaan dari dunia kepengarangan.
Mengapa muncul semua keragu-raguan tersebut? kebanyakan dari hal tersebut dikarenakan semua pekerjaan-pekerjaan dari Homer sedang diteliti dengan cermat. Dengan membandingkan antara sajak yang satu dengan yang lainnya, terutama The Iliad dan The Odyssey, perbedaannya sangat jelas dan nyata. Dipastikan, terdapat dua sajak-sajak yang terpisah, tetapi jika pencipta sajak-sajak tersebut adalah orang yang sama, akankah akan terdapat sedikit persamaan? Perbedaan-perbedaan tersebut memisahkan dintara hal tersebut. Sebagai contohnya, penggunaan perbendaharaan kata diantara range. Dialek berubah diadalam pekerjaan yang sama. Perbedaan yang ekstrim dalam social setting dan kondisi menunjukkan kondisi saat ini, hal ini dapat disimpulkan bahwa ada dua pekerjaan yang dilakukan dalam dua periode yang berbeda. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada yang membuktikannya. Tetapi anda dapat bertaruh bahwa para sarjana tidak akan dapat beristirahat dengan tenang hingga misteri ini terungkap. Walaupun terdapat beberapa perbedaan mengarah kepada dasar sebagai keraguan dan sikap skeptis, kita tetap harus menghubungkan ilmu tentang mitologi klasik kepada Homer – tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada penulis baik kelompok atau penulis tunggal yang lainnya.
• Hesiod
Kita tidak akan bisa membicarakan tentang Homer tanpa terebih dahulu membicarakan seseorang bernama Hesoid. Walaupun diperkirakan bahwa Hesiod hidup setelah Homer, sekitar tahun 700 SM. Hesiod kerapkali disebut sebagai Father of Greek Didactic Poetry. Sedangkan Homer dikenal dengan sajak epiknya, perbedaannya adalah sajak epik memiliki tipikal sebagai sajak dengan gaya narasi yang menceritakan kisah pahlawan atau sebuah peristiwa, sedangkan sajak didactic mengajarkan moral dan terkadang menyuguhkan hiburan.Sebelum kita mempelajari lebih jauh mengenai karya-karya dari Hesiod, ada baiknya kita mengetahui sedikit informasi mengenai latar belakangnya.
• Latar Belakang
Walaupun Hesiod acap kali diselimuti oleh misteri, kita tetap harus mengetahui sedikit mengenai kehidupannya. Kebanyakan yang kita ketahui mengenai Hesiod tentang kehidupannya didasarkan dan bersumber dari hasil karya-karyanya. Data yang terbaik yang diperoleh mengenai Hesiod adalah bahwa ia diperkirakan hidup sekitar tahun 700 SM di sebuah desa bernama Ascra sebuah desa di pusat wilayah Yunani. Sesuai dengan sajak-sajaknya, Hesiod pada masa mudanya adalah seorang penggembala dan tumbuh menjadi seorang petani miskin ketika ayahnya meninggal. Akan tetapi, Hesiod tidak seperti apa yang anda perkirakan, yang setiap hari bertani. Terlepas dari kecenderungannya setiap hari seperti diaungkapkan diatas, suatu hari Hesiod didatangi seseorang bernama Muses.[2] Ia menampakkan wujudnya dengan diselimuti oleh kabut yang misterius dan kemudian memberikan sebuah hadiah yang berhubungan dengan sajak-sajaknya dikemudian hari. Ia memerintahkan unutk menggunakannya untuk menyebarkan kata-kata mengenai keabadian tuhan. Hesiod kemudian menjalankan perintah tersebut. menghormati seorang Muses, dia melaksanakan tugasnya dengan menggunakan kemampuannya dengan baik. Apa yang terjadi mengenai kedatangan mistisnya tersebut merupakan salah satu karyanya yang terkenal yaitu Theogony and Works and Days.
Tidak ada yang mengetahui mengenai fakta mengenai kematian Hesiod. Akan tetapi, berdasarkan sebuah legenda, Hesiod dibunuh oleh seorang anak dari keluarga yang ia tumpangi ketika ia sedang berada dalam perjalanan. Akan tetapi, tidak ditemukan motif dari pembunuhan tersebut atau tanda-tanda yang ditinggalkan dari pembunuhan tersebut. jenazahnya kemudian dibawa kesebuah tempat bernama Orchmenus dan kemudian dibangun sebuah tugu peringatan untuk menghormatinya di tengah-tengah sebuah pasar.
• Karya-karya Hesiod
Seperti karya-karya Homer, Hesiod memiliki dua sajak yang terkenal – sajak-sajak tersebut pada tahun-tahun terakhir mengalami penurunan dan masih dipelajari seperti yang dialami juga oleh Homer. Sajak-sajaknya juga memunculkan perdebatan di beberapa kalangan, mengenai apakah benar bahwa Hesiod merupakan pengarang tunggal dari hasil karyanya tersebut. Namun tidak seperti Homer, kebanyakan dari para sarjana menyetujui bahwa nama Hesiod memang pernah ada di muka bumi bukan sebuah mitos dan juga meyakini bahwa ia adalah pengarang dari Theogony and Works and Days. Hanya beberapa bagian kecil saja dari hasil karyanya yang diperdebatkan.
1. Theogony
Theogony adalah karya yang pertama dari dua sajaknya yang terkenal dan disusun mengikuti perintah Muses. Inti dari sajak ini berkisah sekitar sejarah mengenai tuhan, dimulai dari penciptaan memberikan kita sebuah dasar yang kemudian dibangunnya sebuah cerita mengenai tuhan dan dewa-dewa. Tanpa cerita yang dihasilkan Hesiod mengenai penciptaan dan keberhasilan dalam tugasnya, kita mungkin tidak akan pernah mengetahui dasar dasar mitologi kuno sebagai sebuah kepercayaan.
2. Works and Days
Works and Days sedikit berbeda dengan Theogony. Sajak ini merefleksikan sebuah karya Hesiod yang mengajarkan pengetahuan dan moral. Works and Days esensinya adalah pertentangan dan perdebatan antara Hesiod dengan saudaranya mengenai pewarisanan dari tanah peninggalan ayah mereka, tetapi hal ini dibubuhi dengan dongeng dan mitos. Kaya dengan deskripsinya, karyanya ini memberikan kita keterangan mengenai ritual dan takhayul yang hidup pada masyarakat Yunani. Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam mitologi Yunani kuno seperti contohnya Aeschylus, Sophocles, Euripides, Virgil, dan Ovid yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian. Namun terlalu panjang jika semuanya dibahas dalam satu chapter. Mungkin pada kesempatan lain dalam chapter yang berbeda saya akan mencoba untuk menceritakannya.
Sumber:
Diterjemahkan dari buku dengan judul The Everything Classical Mytology Book: Greek and Roman Gods, Godesses Heroes and Monsters from Ares to Zeus dalam bab yang berjudul Sources of Classical Mytologi yang ditulis oleh Lesley Bolton yang diterbitkan oleh Adam Media Corperation tahun 2002.
[1] Ada beberapa dugaan mengenai kota kelahiran Homer diantaranya Argos, Athens, Chios, Colophon, Rhodes, Salamis, dan Smyrna. Akan tetapi para sejarawan masih belum bisa menetapkannya.
[2] Muses adalah anak Zeus yang kesembilan sebagai dewa musik, sajak, literatur dan seni. Muses merupakan inspirasi dan pencerahan bagi para seniman.
Dibawah ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai beberapa sumber dari mitologi kuno tersebut. Sebagai sesama manusia yang masih dalam tahap pembelajaran, kita juga pasti memiliki kesalahan-kesalahan mengenai persepsi. Oleh karena itu, saya membutuhkan kritik dan saran membangun mengenai tema yang akan dibahas.
EnjOoiiiiiiiii……………………..
•Homer
Anda tidak akan pernah belajar tentang mitologi klasik tanpa pernah mendengar sebuah nama yaitu Homer. Homer merupakan seorang yang terpandang dan memiliki nama besar pada zamannya. Ia tidak hanya sebagai pujangga besar dari dunia lama, tetapi juga merupakan salah satu seniman terbaik – dan juga salah satu satu orang yang berpengaruh – di dunia literatur.
• Homer diantara Kenyataan dan Mitos
Yang menjadi pertayaan adalah, apakah Homer benar-benar ada? Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan para sejarawan, sarjana, dan masyarakat umum. Para Sejarawan sendiri melihat Homer berdasarkan sebuah temuan literatur dari makam Homer. Terlepas dari kontroversi keberadaan Homer, mari kita mengasumsikan bahwa popular teori mengenai keberadaan Homer tersebut memang benar dan ia pada faktanya merupakan penulis dari dua karya epik yang besar yaitu Iliad dan odyssey. Selain itu, masyarakat Yunani dan Romawi kuno mempercayai keberadaan Homer sebagai seorang manusia. Walaupun informasi mengenai tanggal dan tempat kelahiran beliau masih belum jelas, para sejarawan percaya bahwa ia lahir di suatu tempat sekitar tahun 750 SM.[1] Masyarakat Yunani Kuno percaya Homer adalah seorang tuna netra, mungkin hal ini disimpulkan dari satu sajaknya dimana ia berbicara dalam sebuah kebutaan.
Sajak-sajak epik dari Homer tidak bertipikal seperti sajak yang ada saat ini. The Iliad dan The Odyssey dimana keduanya kira-kira terdiri dari masing-masing 12.000 baris, dibutuhkan waktu beberapa malam untuk menyelesaikan keseluruhannya. Tetapi jika kamu berpikir dengan membaca sajak kuno dalam waktu yang lama tersebut sangat membosankan, cobalah pikirkan kembali. Terdapat dua sajak yang berbicara mengenai Trojan War (diuraikan secara detail yang diuraikan dalam 20 bagian), awal permulaan dari kehidupan orang-orang Yunani dan merupakan katalisator terbentuknya Roma. Karena fokus sajak seperti dalam peristiwa-peristiwa sejarah, dan karena Homer seperti seorang pendongeng, maka hal tersebut merupakan bagian integral dari kebudayaan Yunani. Pada faktanya, masyarakat Yunani menyatakan bahwa mereka telah memulai belajar dari pekerjaannya tersebut di sekolah pada sekitar tahun 400 SM.
Melalui pembelajaran yang ekstensif mengenai Homer, beberapa ahli teori memiliki sebuah persepsi mengenai ide bahwa Homer bukanlah pencipta tunggal dari semua pekerjaannya terlepas dari pertanyaan apakah Homer benar-benar ada atau hanya mitos belaka saja. Perdebatan ini terjadi disekitar para sarjana dan sejarawan, keduanya saling mempertahankan mengenai ide mereka mengenai pengarang dari karya yang mahsyur tersebut.
Satu teori mengatakan bahwa ada keterlibatan beberapa orang dalam pembuatan syair-syair tersebut dan keterlibatan tersebut pada akhirnya dihubungkan dengan Homer. Dari hal ini, hal tersebut keluar dari cabang kedalam perbedaan ide. Beberapa percaya Homer menyusun bagian pertama Odyssey dan ada seseorang atau beberapa orang yang ikut dalam pembuatannya. Sedangkan yang lain percaya bahwa tidak ada yang bernama Homer dan nama Homer merupakan mengacu kepada penyair secara umum, hal tersebut meliputi semua pengarang yang berbeda-beda. Pada saat ini ada teori lain bahwa Homer adalah sebuah nama yang menjelaskan siapa yang mengerjakan pekerjaan dari semua penulisan tersebut. Dengan membubuhkan namanya kedalam hal tersebut, ia akan mendapatkan penghargaan dari dunia kepengarangan.
Mengapa muncul semua keragu-raguan tersebut? kebanyakan dari hal tersebut dikarenakan semua pekerjaan-pekerjaan dari Homer sedang diteliti dengan cermat. Dengan membandingkan antara sajak yang satu dengan yang lainnya, terutama The Iliad dan The Odyssey, perbedaannya sangat jelas dan nyata. Dipastikan, terdapat dua sajak-sajak yang terpisah, tetapi jika pencipta sajak-sajak tersebut adalah orang yang sama, akankah akan terdapat sedikit persamaan? Perbedaan-perbedaan tersebut memisahkan dintara hal tersebut. Sebagai contohnya, penggunaan perbendaharaan kata diantara range. Dialek berubah diadalam pekerjaan yang sama. Perbedaan yang ekstrim dalam social setting dan kondisi menunjukkan kondisi saat ini, hal ini dapat disimpulkan bahwa ada dua pekerjaan yang dilakukan dalam dua periode yang berbeda. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada yang membuktikannya. Tetapi anda dapat bertaruh bahwa para sarjana tidak akan dapat beristirahat dengan tenang hingga misteri ini terungkap. Walaupun terdapat beberapa perbedaan mengarah kepada dasar sebagai keraguan dan sikap skeptis, kita tetap harus menghubungkan ilmu tentang mitologi klasik kepada Homer – tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada penulis baik kelompok atau penulis tunggal yang lainnya.
• Hesiod
Kita tidak akan bisa membicarakan tentang Homer tanpa terebih dahulu membicarakan seseorang bernama Hesoid. Walaupun diperkirakan bahwa Hesiod hidup setelah Homer, sekitar tahun 700 SM. Hesiod kerapkali disebut sebagai Father of Greek Didactic Poetry. Sedangkan Homer dikenal dengan sajak epiknya, perbedaannya adalah sajak epik memiliki tipikal sebagai sajak dengan gaya narasi yang menceritakan kisah pahlawan atau sebuah peristiwa, sedangkan sajak didactic mengajarkan moral dan terkadang menyuguhkan hiburan.Sebelum kita mempelajari lebih jauh mengenai karya-karya dari Hesiod, ada baiknya kita mengetahui sedikit informasi mengenai latar belakangnya.
• Latar Belakang
Walaupun Hesiod acap kali diselimuti oleh misteri, kita tetap harus mengetahui sedikit mengenai kehidupannya. Kebanyakan yang kita ketahui mengenai Hesiod tentang kehidupannya didasarkan dan bersumber dari hasil karya-karyanya. Data yang terbaik yang diperoleh mengenai Hesiod adalah bahwa ia diperkirakan hidup sekitar tahun 700 SM di sebuah desa bernama Ascra sebuah desa di pusat wilayah Yunani. Sesuai dengan sajak-sajaknya, Hesiod pada masa mudanya adalah seorang penggembala dan tumbuh menjadi seorang petani miskin ketika ayahnya meninggal. Akan tetapi, Hesiod tidak seperti apa yang anda perkirakan, yang setiap hari bertani. Terlepas dari kecenderungannya setiap hari seperti diaungkapkan diatas, suatu hari Hesiod didatangi seseorang bernama Muses.[2] Ia menampakkan wujudnya dengan diselimuti oleh kabut yang misterius dan kemudian memberikan sebuah hadiah yang berhubungan dengan sajak-sajaknya dikemudian hari. Ia memerintahkan unutk menggunakannya untuk menyebarkan kata-kata mengenai keabadian tuhan. Hesiod kemudian menjalankan perintah tersebut. menghormati seorang Muses, dia melaksanakan tugasnya dengan menggunakan kemampuannya dengan baik. Apa yang terjadi mengenai kedatangan mistisnya tersebut merupakan salah satu karyanya yang terkenal yaitu Theogony and Works and Days.
Tidak ada yang mengetahui mengenai fakta mengenai kematian Hesiod. Akan tetapi, berdasarkan sebuah legenda, Hesiod dibunuh oleh seorang anak dari keluarga yang ia tumpangi ketika ia sedang berada dalam perjalanan. Akan tetapi, tidak ditemukan motif dari pembunuhan tersebut atau tanda-tanda yang ditinggalkan dari pembunuhan tersebut. jenazahnya kemudian dibawa kesebuah tempat bernama Orchmenus dan kemudian dibangun sebuah tugu peringatan untuk menghormatinya di tengah-tengah sebuah pasar.
• Karya-karya Hesiod
Seperti karya-karya Homer, Hesiod memiliki dua sajak yang terkenal – sajak-sajak tersebut pada tahun-tahun terakhir mengalami penurunan dan masih dipelajari seperti yang dialami juga oleh Homer. Sajak-sajaknya juga memunculkan perdebatan di beberapa kalangan, mengenai apakah benar bahwa Hesiod merupakan pengarang tunggal dari hasil karyanya tersebut. Namun tidak seperti Homer, kebanyakan dari para sarjana menyetujui bahwa nama Hesiod memang pernah ada di muka bumi bukan sebuah mitos dan juga meyakini bahwa ia adalah pengarang dari Theogony and Works and Days. Hanya beberapa bagian kecil saja dari hasil karyanya yang diperdebatkan.
1. Theogony
Theogony adalah karya yang pertama dari dua sajaknya yang terkenal dan disusun mengikuti perintah Muses. Inti dari sajak ini berkisah sekitar sejarah mengenai tuhan, dimulai dari penciptaan memberikan kita sebuah dasar yang kemudian dibangunnya sebuah cerita mengenai tuhan dan dewa-dewa. Tanpa cerita yang dihasilkan Hesiod mengenai penciptaan dan keberhasilan dalam tugasnya, kita mungkin tidak akan pernah mengetahui dasar dasar mitologi kuno sebagai sebuah kepercayaan.
2. Works and Days
Works and Days sedikit berbeda dengan Theogony. Sajak ini merefleksikan sebuah karya Hesiod yang mengajarkan pengetahuan dan moral. Works and Days esensinya adalah pertentangan dan perdebatan antara Hesiod dengan saudaranya mengenai pewarisanan dari tanah peninggalan ayah mereka, tetapi hal ini dibubuhi dengan dongeng dan mitos. Kaya dengan deskripsinya, karyanya ini memberikan kita keterangan mengenai ritual dan takhayul yang hidup pada masyarakat Yunani. Sebenarnya masih banyak lagi tokoh-tokoh dalam mitologi Yunani kuno seperti contohnya Aeschylus, Sophocles, Euripides, Virgil, dan Ovid yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian. Namun terlalu panjang jika semuanya dibahas dalam satu chapter. Mungkin pada kesempatan lain dalam chapter yang berbeda saya akan mencoba untuk menceritakannya.
Sumber:
Diterjemahkan dari buku dengan judul The Everything Classical Mytology Book: Greek and Roman Gods, Godesses Heroes and Monsters from Ares to Zeus dalam bab yang berjudul Sources of Classical Mytologi yang ditulis oleh Lesley Bolton yang diterbitkan oleh Adam Media Corperation tahun 2002.
[1] Ada beberapa dugaan mengenai kota kelahiran Homer diantaranya Argos, Athens, Chios, Colophon, Rhodes, Salamis, dan Smyrna. Akan tetapi para sejarawan masih belum bisa menetapkannya.
[2] Muses adalah anak Zeus yang kesembilan sebagai dewa musik, sajak, literatur dan seni. Muses merupakan inspirasi dan pencerahan bagi para seniman.
0 komentar:
Posting Komentar