Mungkin asing bagi telinga kita mendengar nama tersebut. Branch Davidian, sebuah kelompok keagamaan yang hidup sekitar tahun 1960-an di Amerika. Sebuah kelompok keagamaan atau mungkin lebih tepat jika kita sebut sekte keagamaan di bawah pimpinan David Koresh. Krisis kepercayaan terhadap agama sejak tahun 1960-an di Amerika menyuburkan tumbuhnya sekte-sekte yang menjanjikan penyelamatan di hari kiamat.
David Koresh hanya sebuah contoh. Sejak tahun 1960-an di Amerika berkembang sekte-sekte keagamaan yang bersifat kultus individu, yang oleh para pengikutnya dianggap lebih sesuai dengan zaman modern. Dalam majalah Tempo 8 Mei 1993, dijelaskan bahwa Davids Koresh konon menderita gangguan psikologis dan mengaku sebagai Yesus Kristus. Gerakan David Koresh berusaha memisahkan para pengikutnya dari keluarga dan masyarakat. Hidup dalam satu komunitas dan dibuat hanya menggantungkan hidupnya pada sang pemimpin. Ciri khas dalam pengkultusan sang pemimpin ini menyerupai sekte yang sebelumnya telah muncul yaitu Sekte Kuil Rakyat dibawah pimpinan Jim Jones.
David Koresh memang melakukan yang biasanya dilakukan oleh para pemimpin gerakan keagamaan berjenis sekte yang mengultuskan pemimpinnya, menarik garis tegas antara pengikut dan masyarakatnya.
Tahap berikutnya adalah mendoktrin para pengikutnya hingga mereka menjadi boneka bagi pemimpinnya yang siap menjalani perintah pemimpinnya kapan saja. Menurut pengikut Koresh yang selamat, Koresh banyak memberikan ajaran yang bersumber dari Kitab Wahyu, kitab paling akhir dari Perjanjian Baru yang berkisah tentang akhir dunia dan siapa saja yang akan selamat dari peristiwa berakhirnya dunia itu.
Kegialaan Koresh dengan menyebut dirinya sebagai Yesus Kristus tidak berhenti. Dalam dua
“Aku menawarkan kepadamu materi suci. Berani sekali kalian melawan undangan keselamatanku.......siapa yang engkau lawan? Hukum adalah milikku, kebenaran adalah milkku.... aku adalah Tuhan kalian. Aku adalah hidup dan mati mu.... engkau pikir engkau punya kekuatan untuk menghentikanku...?”
Sedangkan lewat
“Engkau punya kesempatan untuk mempelajari penyelamatanku. Jangan menempatkan dirimu untuk melawanku... kenapa engkau harus hilang?”
Sebenarnya David Koresh memang pengkaji alkitab yang tekun. Sejak masih sekolah
Dengan imajinasinya ia membangun Branch Davidian sedemikian rupa. Ia tidak hanya menempelkan gambar Yesus Kristus di dinding-dinding, ia pun menmpelkan poster-poster band-band musik beraliran Early metal dan Heavy metal dan lagu-lagu dari band tersebut kemudian digunakan sebagai lagu wajib di gereja.
Kemudian pelan-pelan kegilaannya diterapkan dalam pengajarannya dalam gereja. Ia pisahkan pengikutnya pria berkelompok dengan pria dan wanita dengan wanita. Bahkan Koresh melarang hubungan seks diantara mereka tanpa kecuali. Adapun bagi dia sendiri berlaku hak istimewa: ia boleh, dan konon malah wajib, berhubungan seks dengan wanita yang ia inginkan. Koresh dikabarakan memiliki 19 istri dan kebanyakan anak-anak yang berada dalam bunker kelompok ini merupakan keturunannya.
Ia melakukan penginjilan dan menakut-nakuti pengikutnya tentang hari kiamat yang akan tiba, ia mengembangkan krisis mental dengan terus menerus bercerita tentang hari kiamat dan mengejak pengikutnya untuk siap melawan penyerang yang datang dari luar bunker tempat Brach Davidian tinggal.
Untuk mempertahankan bunker, Koresh menyiapkan para pengikutnya dengan melatih mereka layaknya militer. Selain itu juga ia melatih pengikutnya dalam bertahan hidup jika persediaan makanan menipis dengan metode diet vegetarian. Hari-hari di Bunker diisi dengan belajar Alkitab berjam-jam dari pagi hingga tengah malam tanpa makan dan tidur sedikitpun.
0 komentar:
Posting Komentar