Peristiwa ini berawal dari penyerbuan FBI, polisi federal Amerika Serikat ke markas besar Branch Davidian. Penyerbuan FBI ke markas besar Branch Davidian bukan tanpa alasan, FBI mengklaim bahwa sekte ini dicuragai menghimpun senjata dan amunisi gelap.
Sebenarnya jatuhnya korban yang begitu besar dapat dihindari, selama 51 hari markas sekte ini dikepung, berbagai upaya telah dilakukan sebelum akhirnya sebuah tank masuk ke markas sekte tersebut. Apa yang menyebabkan hal tersebut tidak bisa dihindari?
Inilah tampaknya contoh terbaru sekte keagamaan fanatik yang muncul di Amerika disekitar tahun 1960-1970an.
“Mereka yakin akan mendapat hukuman dari Tuhan jika meninggalkan tempat itu,” tutur Ian Manning, yang dua saudara tirinya tewas terbakar.
David Koresh memang melakukan yang biasanya dilakukan oleh pemimpin sempalan yang mengultuskan pimpinannya, menarik garis tegas antara pengikutnya dengan masyarakat.
Menurut pengikut Koresh yang selamat, sang pemimpin banyak memberikan ajaran yang bersumber dari Kitab Wahyu, kitab paling akhir dari Perjanjian Baru yang berkisah tentang akkhir dunia dan siapa saja manusia yang akan selamat dan yang selamat menurut Koresh adalah mereka yang mendengarkan serta melakukan kesaksian Yesus Kristus.
Koresh yang mengaku dirinya sebagai Yesus Kristus yang telah turun kembali ke bumi untuk menyelamatkan orang-orang pilihannya melakukan suatu interpretasi yang ganjil dengan berkata:
“jika Alkitab benar, aku adalah Kristus”
Tak jelas bagaimana caranya Koresh merekrut para pengikutnya. Hingga saat ini masih belum dapat dipecahkan apakah ledakan yang menyebabkan kebakaran di bunker Branch Davidian hanya karena kecelakaan atau memeng sudah disiapkan Koresh untuk menghadapi masa-masa kritis menjelang kekalahannya. Apapun fakta yang nantinya bakal terungkap, bunuh diri masal memang menjadi ciri sekte yang mengultuskan pemimpinnya.
(Sumber: Tempo 8 Mei 1993, dan sumber-sumber lainnya)
0 komentar:
Posting Komentar