Mitos? Penting Ngga sih???


Lesley Bolton dalam bukunya The Everything Classical Mythology Books mengungkapkan bahwa sebelum menyelam ke dalam cerita-cerita tragedi, perang, dan kepahlawanan, Anda harus terlebih dahulu membangun fondasi untuk mendapatkan makna terbesar dari kisah-kisah tersebut. Meskipun Anda mungkin menemukan cerita ini hanya menghibur, namun pertanyaan tentang bagaimana cerita ini diciptakan pasti akan masuk pikiran Anda pada titik tertentu.


Berawal dari ungkapan Lesley Bolton tersebut, ternyata menarik jika kita telusuri. Dewasa ini banyak tontonan-tontonan televise yang menangkat film-film dengan tema mitos-mitos zaman dahulu. Pada awalnya pasti kita sebagai penonton akan hanyut oleh jalan ceritanya saja dan mengesampingkan inti dari cerita, dan hal-hal mendalam lainnya yang sebenarnya merupakan fondasi dari film tersebut. Seperti misalnya film-film kartun Saint Saiya yang mengangkat mitologi kuno dari yunani. Penonton pasti akan terlebih dahulu terhanyut oleh aksi-aksi memukau dari film tersebut, sedangkan pesan-pesan dari mitologi yang terkandung didalamnya terlewatkan.

Mitologi, Mitos??? Ummsss.. hal yang menarik nampaknya bagi saya untuk menjelaskan lebih jauh mengenai hal tersebut.

  • Apa Itu Mitos?
Mitos, didefinisikan secara sederhana, adalah sebuah cerita fiktif atau berkadar setengah dari sebuah kebenaran, namun tidak hanya sekedar itu. Para pakar mitologi telah berjuang untuk menunjukkan suatu definisi yang tepat mencakup semua atribut yang terkandung dalam mitos. Hmmm… menarik juga, bagaimana sebuah kata yang kecil ini memegang definisi yang dalam dan bertujuan memberikan ide-ide yang luhur seperti makna kehidupan.

  • Penciptaan Mitos

Mitos memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari run-of-the-mill cerita fiktif. Pertama, Anda harus ingat bahwa karakteristik ini berlaku untuk penciptaan mitos, dan mungkin tidak dapat dilihat dengan cara yang sama di dunia sekarang ini. Asal mitos adalah tanpa satu penulis. Cerita dari mitos berevolusi dari penceritaan oleh banyak orang. Dengan kata lain, mitologi budaya tertentu diciptakan melalui terjemahan-terjemahan lisan dari orang-orang. Oleh karena itu, sering kali ada lebih dari satu versi cerita yang sama.


Sebuah mitos dapat diungkapkan sebagai sebuah cerita religius. Kekuatan yang lebih tinggi selalu terlibat dalam plot sebuah mitos seperti Dewa, dewi, atau makhluk gaib sering disembah atau dihormati oleh manusia. Diyakini benar, mitos dianggap suci bagi orang-orang dalam budaya mitologi. Mitos akan menawarkan penjelasan yang tidak diketahui, seperti pembuatan alam semesta dan Bumi dan juga berusaha memberikan jawaban akan pertanyaan mendasar kita semua seperti makna dan tujuan dari keberadaan kita di dunia.

Mitos adalah bagian dari mitologi yang mencakup beberapa mitos yang kesemuanya diikat bersama oleh kesamaan atau tema umum. Dengan demikian, Mitologi kemudian menjadi kebenaran yang diterima secara sosial.

Ciri-ciri di atas adalah unsur penting dari sebuah mitos, namun ada juga beberapa elemen-elemen lain yang tidak diakui namun menjadi penting, tetapi tetap jelas dalam mitologi beberapa budaya. Sebagai contoh, hampir setiap mitos akan menyoroti kegiatan yang melanggar hukum alam seperti halnya orang akan berubah menjadi benda mati, orang mati bangkit dan hidup lagi, dan sebagainya. Selain itu, mitos sering menyampaikan berbagai hubungan keberadaan dan interaksi antara surga, neraka, masa depan, dan masa lalu.



Jadi silahkan simpulkan sendiri, penting atau tidak sebuah mitos dalam kehidupan anda….



  • Legenda dan Cerita rakyat
Cukup sering kata-kata mitos, legenda, dan cerita rakyat digunakan bergantian. Memang, ketiganya mengandung arti tambahan dari beberapa jenis cerita dan memiliki beberapa kesamaan, tetapi dari sana mereka bercabang berdasarkan tujuanny masing-masing. Agar suatu mitos menjadi mitos, ia harus memiliki semua karakteristik penting yang baru saja dijelaskan di atas. Jika tidak memiliki semua karakteristik tersebut, hal tersebut lebih sebagai sebuah legenda atau cerita rakyat. Namun demikian, masih ada yang membedakan elemen-elemen dari keduanya.

Sebuah legenda adalah cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, yang telah tidak ada bukti kuat untuk mendukung cerita yang terkandung di dalamnya. Intinya biasanya lebih spesifik mengenai orang, tempat, atau peristiwa sejarah. Sedangkan cerita rakyat juga sedikit berbeda. Mereka adalah fiksi murni dan tidak didirikan pada orang tertentu, tempat, atau peristiwa. Cerita rakyat menggunakan simbolisme untuk menyampaikan konsep dan makna, sehingga apa pun dapat menjadi mungkin contohnya hewan yang bisa berperilaku seperti manusia, misalnya. Seperti legenda, cerita rakyat tidak memiliki unsur-unsur penting dari mitos. Mitos dapat menjadi cerita rakyat, tapi cerita rakyat belum tentu sebuah mitos.

  • Mitos Suci
Mitos mewakili beberapa tujuan untuk orang Yunani dan Romawi kuno, salah satu yang terkemuka adalah agama. Seperti yang anda ketahui, salah satu yang penting bahwa unsur-unsur dari sebuah mitos adalah makna keagamaan. Dalam budaya ini, mitos menjelaskan keyakinan agama serta membenarkan ritual keagamaan. Ini sangat mempengaruhi perilaku orang-orang Yunani dan Roma. Meskipun masyarakat sekarang ini tidak lagi mengambil bagian dalam mitologi sebagai agama, maka penting dan menarik untuk melihat mereka pada waktu dulu.

Orang-orang Yunani dan Roma merupakan bangsa yang religius. Dewa dan dewi, bahkan dewa yang lebih kecil, memegang kendali semua orang-orang. Mitos didefinisikan sebagai dewa atau dewi tempat orang-orang harus berpaling pada saat dibutuhkan. Sebagai contoh, mereka yang ingin aman dalam pelayaran di lautan akan berdoa kepada Dewa Poseidon (Yunani) atau dewa Neptunus (Romawi); mereka yang meiliki usaha berburu yang ingin mendapatkan hasil yang baik akan berdoa kepada Dewi Artemis (Yunani) atau Dewi Diana (Romawi); atau sebelum pertempuran, hal yang umumuntuk berdoa kepada Dewa Ares (Yunani) atau Dewa Mars (Romawi). Dapat dilihat begitu banyak dewa dan dewi dimana orang-orang harus menghormatinya namun, orang harus berhati-hati untuk menjaga keseimbangan diantara mereka. Anda tentu tidak ingin jika doa untuk dewa keadilan kemudian diarahkan kepada dewa anggur; hasilnya mungkin saja menjadi sebuah bencana.

Para dewa dan dewi tidak selalu konsisten dalam dukungan mereka terhadap ras manusia dan sering sangat moody dan temperamental terhadap umat manusia. Sebagai bagian dari suatu agama, perilaku dan temperamen serta ketidakkonsistenan dari para dewa itu diterima oleh rakyat, dan mereka mengubah perilaku mereka sendiri yang sesuai. Bagaimanapun, para dewa memegang kekuatan penciptaan dan penghancuran – jalan terbaik adalah untuk selalu berada di sisi baik para dewa-dewi sesering mungkin.



Source:

  • Bolton, Lesley. 2002. The everything classical mythology book : Greek and Roman gods,
godesses, heroes and villians from Ares to Zeus. Massachussets: Adams Media Corporation.

5 komentar:

tiyo mengatakan...

penting ndak penting bos. bisa jadi gambaran aja ndak bisa jadi Acuan

Unknown mengatakan...

salam sahabat
ehm..mitos?kembali pada kemantapan hati aja lah he..he..yg diutamakan realitanya aja ya good post n saya dah follow kalo mau follow balik ya...good luck n thnxs

Janz_mephistopheles mengatakan...

@Tiyo: ya lebih baik jadi cerminan untuk masa depan, terima kasih commentnya yaa... sukses selalu

@RIhar diana: trimakasih diana oke nanti aku foolow blog anda juga... salam kenal. sukses selalu

صبي mengatakan...

ehemmm! mitos! tergantung ungkapan hati kita

Janz_mephistopheles mengatakan...

صبي : waduh udah pake ungkapan hati nih hihihihi, makasih commentnya sahabat...

Posting Komentar